Tarian Perang Bu Mega

T. R. Muda D. Bentara
2 min readJan 21, 2024

--

Bu Mega menari dengan Kaka Slank

Hari ini secara perdana kampanye terbuka pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024 dimulai. Untuk PDIP, mereka memilih Bandung sebagai lokasi pembuka.

Setelah kemarin mengikrarkan diri memberikan dukungan ke Paslon 03—Ganjar-Mahfud, hari ini kelompok musik Slank ikut serta di kampanye perdana tersebut. Menghibur rakyat Bandung di depan Paslon 01 dan juga Bu Mega, selaku pemilik dan pengusung pasangan calon tersebut.

Bu Mega tentu tak muda lagi. Dua hari lagi ia akan berusia 77 tahun. Tapi tadi siang ada yang menarik dengan perempuan terkuat di Indonesia ini; yaitu beliau ikut berjoget ketika Slank menyanyikan lagu Orkes Sakit Hati.

Bu Mega terlihat lincah. Menari dan dansa tentunya bukan hal yang asing di keluarganya. Sebagai orang yang ketika kecil puluhan tahun hidup di Istana Negara, Bu Mega tentunya terbiasa dengan kegiatan meriah di Istana. Lazim diketahui Bung Karno senang mrlangsungkan dansa lenso di Istana dengan mengundang para petinggi negara.

Tapi di tariannya tadi, saya melihat itu tarian berbeda. Selama ini, selama event pilpres ini, kita mengenal bahwa ciri khas menari dan sesekali menampilkan gaya bunga silat dilakukan hanya oleh Prabowo, untuk menceritakan bahwa ia masih energik dan cocok untuk dipilih oleh kalangan muda.

Untuk Bu Mega tadi, dalam amatan saya, tarian yang beliau tuntukkan bukan hanya upaya untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh Prabowo. Tapi lebih dari itu. Bagi saya, yang tadi dilakukan oleh Bu Mega adalah deklarasi tarian perang (war dance) antara ia, pemilik kubu 03 terhadap kubu 02.

Tarian perang politik yang tentunya akan panjang. Bukan hanya berlangsung hingga tiga minggu lagi

--

--

T. R. Muda D. Bentara
T. R. Muda D. Bentara

Written by T. R. Muda D. Bentara

Kita melawan karena hak kita dilanggar.

No responses yet