T. R. Muda D. Bentara
2 min readJan 9, 2025

Kebakaran hutan di Los Angeles, California.

Dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 10 ribu hektar kawasan perumahan di wilayah Los Angeles, Amerika Serikat telah terbakar. Ribuan rumah mewah musnah, puluhan ribu orang dievakuasi, dan kerugian yang diperkirakan mencapai puluhan miliar.

Kebakaran musim panas di negara bagian California menjadi kejadian rutin tiap tahun yang hingga kini belum dapat diatasi oleh negara sebesar Amerika Serikat. Lebih dari 7.000 personel dikerahkan untuk memadamkan api, namun laju kebakaran lebih cepat dibandingkan kemampuan tim pemadam di wilayah perbukitan Los Angeles.

Los Angeles adalah tempat di mana banyak orang berlomba untuk memiliki properti. Beberapa dekade lalu, reputasi seseorang bisa ditentukan oleh kepemilikan hunian di Beverly Hills dengan kode pos terkenal, 90210.

Untuk Indonesia, banyak tokoh dan pengusaha yang menikmati keistimewaan tinggal atau bermain di Beverly Hills. Tahun lalu, dalam sebuah acara televisi, Ipang Wahid berkisah tentang bagaimana Beverly Hills menjadi titik pertemuan anak-anak muda Indonesia yang kaya, yang tinggal dan sekolah di Amerika Serikat.

Setiap liburan, mereka akan ke Beverly Hills, tinggal dan menginap di rumah Ibrahim Risyad, pengusaha kelahiran Pidie, Aceh. Anak-anak muda tersebut kini telah menjadi pengusaha dan elite kuat yang dua tahun lalu menjadi ketua tim sukses dua calon presiden, seperti Arsjad Rasjid yang menjadi ketua timses Ganjar, dan Rosan Roeslani yang menjadi ketua timses Prabowo.

Selain itu, yang sering menginap dan nongkrong di rumah Ibrahim Risyad di Beverly Hills adalah Sandi Uno dan Erick Thohir. Beberapa dekade kemudian, mereka menjadi menteri, pengusaha sukses, dan politisi ternama.

Los Angeles dan Beverly Hills adalah contoh bagaimana kemajuan tidak selalu mampu mengalahkan kekuatan alam, ketika api musim panas menghanguskan hunian-hunian simbolis milik orang-orang kaya di dunia.

T. R. Muda D. Bentara
T. R. Muda D. Bentara

Written by T. R. Muda D. Bentara

Kita melawan karena hak kita dilanggar.

No responses yet