Kemungkinan-Kemungkinan di Pilpres Putaran II
Setelah Koran Tempo kemarin menghadirkan berita tentang konsolidasi dan potensi koalisi antara pasangan Anies-Imin (01) dengan pasangan Ganjar-Mahfud (03). Hari ini beberapa media lainnya juga membahas itu yang sama. Akan tetapi fokusnya ke partai pengusung, terutama untuk pengusunv kandidat 01.
Jawaban partai-partai itu beragam, dengan tone yang sama. Bahwa mereka tidak mau memikirkan hal itu dulu, dan ingin fokus ke Pilpres 2024 yang akan berlangsung satu bulan lagi.
Yang menjadi pertanyaan adalah, seandainya Pilpres berlangsung dua putaran seperti kehendak pasangan 01 dan 03, lalu bagaimana pola koalisi yang akan terjadi? Apakah hanya koalisi elite? Antara Ganjar dan Anies? Lalu bagaimana dengan pendukung mereka berdua, misal jika Anies yang masuk putaran kedua atau Ganjar yang masuk putaran kedua.
Menariknya, seorang kawan menyebut rumitnya posisi para pendukung 02 yang oleh pendukung 01 dianggap “kf*r” dan oleh pendukung 03 dianggap “psych*” hanya karena mendukung duet Prabowo Gibran.
Lalu untuk putaran kedua. Apakah koalisi elite akan serta merta membuat pendukung juga akan melakukan koalisi? Ternyata jika diamati, hal itu tidak akan terjadi serta merta.
Misal jika Ganjar tak lolos, lalu ia berkoalisi dengan Anies untuk mengalahkan Prabowo. Kemungkinan pendukung Ganjar akan lebih mendukung Prabowo dibanding Anies, sebab pendukung Ganjar yang nasionalis, lebih dekat dengan citra Prabowo yang lebih nasionalis dibanding citra Anies dalam hal itu.
Begitu juga jika Ganjar yang masuk putaran kedua pilpres, kemungkinan pendukung Anies akan lebih prefer mendukung Prabowo dibanding me dukung Ganjar, sebab Prabowo lebih dekat dengan kalangan islamis dibandingkan Ganjar dengan PDIP-nya.
Beberapa kemungkinan ini membuat Pilpres 2024 yang akan berlangsung satu bulan lagi ini menjadi amat menarik.