๐™‹๐™š๐™ก๐™–๐™ฃ๐™ฉ๐™ž๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™‚๐™ช๐™—๐™š๐™ง๐™ฃ๐™ช๐™ง ๐˜ผ๐™˜๐™š๐™ ๐™๐™–๐™™๐™ž ๐™Ž๐™ž๐™–๐™ฃ๐™œ: ๐™๐™ง๐™–๐™ฃ๐™จ๐™›๐™ค๐™ง๐™ข๐™–๐™จ๐™ž ๐™‹๐™š๐™ฃ๐™œ๐™–๐™—๐™™๐™ž๐™–๐™ฃ ๐™‹๐™–๐™ฃ๐™œ๐™ก๐™ž๐™ข๐™– ๐™‚๐˜ผ๐™ˆ

T. R. Muda D. Bentara
3 min readFeb 12, 2025

***
๐˜๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ด ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ณ 1980-๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜”๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ (dari 1000-an) ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜Ž๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ˆ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜”๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ถ๐˜ญ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜™๐˜ถ๐˜ด๐˜ช๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜“๐˜ช๐˜ฃ๐˜บ๐˜ข. ๐˜‹๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ซ๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ณ๐˜ช ๐˜ต๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ฌ, ๐˜ช๐˜ข ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ, ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ด๐˜ต๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ต๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ. ๐˜•๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ช๐˜ข ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ด ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜”๐˜ถ๐˜ป๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ณ ๐˜”๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ง, ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜—๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข ๐˜Ž๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ˆ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜”๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข, ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ช ๐˜Ž๐˜ถ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ˆ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฃ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ 2025-2030.

***

Dalam sejarah Indonesia, dan khususnya dalam sejarah kehidupan Mendagri Muhammad Tito Karnavian, mungkin kejadian tadi siang adalah salah satu momen paling unik.

Tadi siang, Mendagri, mewakili Presiden Prabowo Subianto, melantik Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhullah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030.

Salah satu hal yang menarik adalah, dari hampir 40 Gubernur di Indonesia, Muzakir Manaf adalah gubernur pertama yang dilantik pada periode ini di Indonesia, sedangkan gubernur lainnya beserta wakil dan bupati/walikota akan dilantik serentak pada 20 Februari ini.

Kekhususan perihal pelantikan ini merujuk pada Pasal 69 UU Pemerintahan Aceh yang berbunyi, โ€œPelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Gubernur/Wakil Gubernur dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia di hadapan Ketua Mahkamah Syarโ€™iyah Aceh dalam rapat paripurna DPRA.โ€

Konsekuensi dari pasal tersebut mengharuskan pemerintah melantik Gubernur Aceh secara khusus, dan sesuai Pasal 70 UU Pemerintahan Aceh disebutkan bahwa pelantikan bupati/walikota di 23 wilayah kemudian dilakukan oleh Gubernur.

Akibat dari ketentuan ini, Muzakir Manaf selaku gubernur, sejak sore tadi harus bergerilya selama seminggu ke depan untuk melantik seluruh bupati/walikota di wilayah administratif mereka masing-masing yang ada di seluruh Aceh.

Seperti yang saya sebutkan di awal, alasan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang unik, selain karena dilantik secara khusus berdasarkan UU Pemerintah Aceh, adalah bahwa keduanya adalah tokoh-tokoh utama gerakan perlawanan pada masa konflik Aceh.

Untuk Muzakir Manaf, ia dulunya adalah panglima GAM. Ia menjadi panglima GAM di usia 38 tahun pada tahun 2022. Selaku Wakil Panglima GAM, ia menggantikan Teungku Abdullah Syafii yang syahid.

Di Gerakan Aceh Merdeka, ia memimpin pasukan dengan jumlah estimasi mencapai 40 ribu pasukan. Satu dekade lalu saya bertanya perihal jumlah pasukan ini kepada Menhan GAM dan Pangkoops GAM, dan keduanya menyebut angka sekitar 40 ribu.

Sedangkan untuk Fadhullah, di usia 24 tahun, ia telah menjadi Panglima Komando Operasi GAM wilayah Pidie, hingga terlaksananya damai pada tahun 2005. Pidie adalah basis utama perlawanan GAM selain Aceh Utara dan Aceh Timur, karena Hasan Tiro selaku pendiri GAM mendeklarasikan gerakan ini di Pidie.

Di Aceh, selain keunikan-keunikannya itu, mereka bisa dikatakan sebagai dua figur paling berkomitmen mendukung Prabowo Subianto dalam tiga kali pencalonan presiden. Untuk Muzakir Manaf, di Aceh, selain sebagai Ketua Umum Partai Aceh, ia juga merupakan Ketua Dewan Penasehat DPW Gerindra Aceh periode 2013-2022. Selain itu, ia juga merupakan ketua tim pemenangan pencalonan Prabowo Subianto sejak Pilpres 2014, 2019, dan 2024.

Pada tahun 2019, Prabowo meraih persentase kemenangan terbesar di Aceh, dari seluruh provinsi yang ada, yang kemenangannya mencapai hampir 90%.

Sedangkan untuk Fadhullah, sejak 2014 hingga 2024 ia tercatat sebagai anggota DPR RI dari partai Gerindra mewakili daerah pemilihan Aceh. Sejak dua tahun lalu, oleh Prabowo ia ditunjuk sebagai Ketua Gerindra Aceh, menggantikan T. A. Khalid, pasangan Muzakir Manaf di Pilgub sebelumnya.

Hari ini, dua figur paling dekat sekaligus kepercayaan Presiden Prabowo di Aceh telah dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Dalam satu minggu ke depan, pada tanggal 22, mereka akan bertemu Presiden yang dengan setia mereka dukung sejak 2014.

***
Hari ini, semua rakyat Aceh menaruh harapan besar pada dua figur petarung ini untuk membawa Aceh menjadi lebih baik.

Selain itu, tadi siang, di acara pelantikan itu, yang terjadi pada dasarnya bukan hanya pelantikan gubernur dan wakil gubernur, tapi hajatan perayaan perdamaian yang telah berlangsung selama 20 tahun.

Tadi di ruang paripurna DPR Aceh, perhelatan berlangsung seperti acara kenegaraan. Turut hadir mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Parekraf T. Riefky Harsya, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, Kepala BIN, mantan Menteri BUMN dan Pertanahan Sofyan Djalil, mantan Menteri ESDM Sudirman Said, mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, perwakilan Uni Eropa, duta besar Finlandia, dan beberapa perwakilan kedutaan lainnya.

Selain itu, hal menarik lainnya adalah, tadi di Bandara Sultan Iskandar Muda, terparkir beberapa jet pribadi tamu-tamu kenamaan lainnya yang tentunya kita sebagai publik tidak mengetahui siapa saja mereka.

*****

--

--

T. R. Muda D. Bentara
T. R. Muda D. Bentara

Written by T. R. Muda D. Bentara

Kita melawan karena hak kita dilanggar.

No responses yet